Sunday 28 July 2013

New Update : Penyembuhan Luka Cepat dengan Rawat Luka Sering


Proses penyembuhan luka akan lebih cepat pada luka yang sering dirawat. Ini terjadi karena saat rawat luka jaringan yang mati dan benda asing akan dibuang, sehingga luka cepat sembuh dibanding yang jarang dirawat. Berdasarkan JAMA Dermatology rawat luka yang sering akan memberi hasil akhir yang baik karena waktu penyembuhan luka akan lebih cepat.

Oleh karena itu, pengetahuan dan pelatihan perawatan luka yang baik tidak hanya untuk kalangan dokter saja tapi juga menjadi hal yang wajib bagi petugas medis lainnya.


Sebuah penelitian mengenai rawat luka dilakukan oleh Covington and colleagues dengan metode retrospective dari tahun 2008 sampai tahun 2012. Sebanyak 154.644 pasien ikut serta. Jumlah luka sebanyak 312.744 dengan berbagai sebab. Pasien laik-laki sebanyak 47,1 %, dan sisanya adalah wanita. Rerata usia pasien 69 tahun (rentang usia 19-112 tahun).

Didapatkan sekitar 70,8 % luka sembuh sempurna. Penyembuhan luka yang paling baik adalah pada luka trauma 78,4% dan paling rendah pada luka akibat tekanan 56,6%. Penyembuhan luka ditandai dengan epitelisasi yang sempurna

Pada luka akibat Diabetes (Diabetic Foot Ulcers) rata-rata penyembuhan setelah rawat luka setiap minggu atau lebih sering adalah 21 hari. Jika rawat luka dilakukan sekali dalam 1 sampai 2 minggu penyembuhan luka akan lebih lama sekitar 64 hari. Saat rawat luka dilakukan sekali dalam 2 minggu atau lebih, penyembuhan luka akan menjadi 76 hari (p<0.001).

Berbeda pada luka akibat trauma. Setelah dilakukan rawat luka setiap minggu atau lebih sering rata-rata penyembuhan adalah 14 hari. Jika rawat luka dilakukan sekali dalam 1 sampai 2 minggu, luka akan sembuh dalam 42 hari, dan menjadi 49 hari jika dirawat sekali dalam 2 minggu atau lebih (p<0.001).
Pada pasien laki-laki, waktu penyembuhan luka lebih cepat (HR 1.03, 95% CI 1.02-1.04). 

Saat rawat luka tentunya akan ada jaringan yang perlu diangkat. Jangan takut untuk membersihkan tepi luka, tentu saja dengan tetap memperhatikan anatomi jaringan sekitarnya. Perlu diperhatikan apakah pasien ada gangguan pembekuan darah, atau sedang dalam terapi obat(warfarin,heparin). Selalu sediakan bahan-bahan atau alat-alat hemostatik jika sewaktu-waktu diperlukan.

Tantangan yang dihadapi adalah seberapa patuh pasien untuk kontrol. Masalah ini perlu menjadi perhatian sehingga perlu selalu mengingatkan dan memotivasi pasien untuk kontrol sehingga perawatan luka dapat dilakukan dengan baik.


Sumber : http://www.medpagetoday.com/Dermatology/GeneralDermatology/40692?xid=nl_mpt_DHE_2013-07-27&utm_content=&utm_medium=email&utm_campaign=DailyHeadlines&utm_source=WC&eun=g412943d0r&userid=412943&email=lafauyanti@yahoo.com&mu_id=

No comments:

Post a Comment